
Rakyatbicara.id – Jakarta, Kantor Berita RBN – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi di jabatan Kapolda Jawa Timur (Jatim). Irjen Teddy Minahasa Putra kini jadi Kapolda Jatim baru menggantikan Irjen Nico Afinta.
Mutasi Pati Polri itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022. Surat itu ditetapkan per Senin (10/10/2022).
“Ya betul, tour of duty dan tour area,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi mengenai Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022.
Dedi mengatakan mutasi merupakan hal biasa. Menurutnya, mutasi ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
“Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” ucapnya.
Berikut daftar mutasi Polri terbaru:
1. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta jadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri
2. Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa Putra jadi Kapolda Jawa Timur
3. Widyaiswara utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Rusdi Hartono jadi Kapolda Sumatera Barat
4. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Asep Edi Suheri jadi Wakil Kepala Bareskrim Polri
5. Kombes Adi Vivid Agustiadi Bachtiar jadi Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Biodata Irjen Teddy Minahasa
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Irjen Teddy lahir pada 23 November 1970 di Minahasa, Sulawesi Utara. Dia merupakan jebolan Akademisi Kepolisian (Akpol) 1993.
Dalam perjalanan kariernya, Irjen Teddy memiliki banyak pengalaman di bidang lalu lintas. Pada tahun 2014, dia pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK).
Berikut ini jejak karier Irjen Teddy:
- (2008) Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah
- Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya
- (2011) Kapolres Malang
- (2013) Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri
- (2013) Kaden C Ropaminal Divpropam Polri
- (2014) Ajudan Wapres RI
- (2017) Staf Ahli Wapres RI
- (2017) Karopaminal Divpropam Polri
- (2018) Kapolda Banten
- (2018) Wakapolda Lampung
- (2019) Sahlijemen Kapolri
- (2021) Kapolda Sumbar
Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto menilai mutasi terhadap Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menjadi Staf Kapolri merupakan cara Polri untuk melindungi anggotanya yang terkena masalah. Bambang menilai mutasi itu bukan hukuman kepada Nico yang dinilai ikut bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

Bambang menyatakan bahwa mutasi seperti yang dilakukan kepada Nico itu sudah menjadi budaya dalam tubuh Polri. Dia pun menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit tersebut beresiko semakin menggerus kepercayaan publik.
“Lebih tepatnya itu sudah jadi sosial budaya di internal kepolisian untuk saling melindungi para perwira tingginya yang sedang terkena masalah. Mereka tidak sadar bahwa upaya itu malah akan semakin menggerus kepercayaan publik pada institusinya,” kata Bambang saat dihubungi Selasa 11 Oktober 2022.
Peneliti Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) ini pun menilai mutasi tersebut bukan sebagai hukuman kepada Nico. Menurut dia, dengan menjadi Staf Kapolri, Nico justru mendapatkan promosi.
“Publik jangan geer (gede rasa), bahwa pencopotan Irjen Nico Afinta itu bukan sanksi karena tanggung jawab sebagai pemegang otoritas keamanan di Jawa Timur terkait Tragedi Kanjuruhan, tetapi mutasi biasa bahkan bisa dianggap sebagai promosi menjadi Staf Ahli Sosbud Kapolri,” kata dia.
Jika Kapolri ingin memberikan hukuman kepada Nico terkait Tragedi Kanjuruhan, menurut Bambang, maka seharusnya dia menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Oleh karena itu ia berharap ada audit di sistem manajemen Polri.
“Harus ada sidang KKEP terkait bila ditemukan ada pelanggaran. Makanya perlu audit sistem manegemen pengamanan event tersebut, selain audit-audit yang lain,” ujarnya. (Arnie/Tim RBN)