Lingkungan Hidup

Disebabkan Banjir, Sejumlah Bangunan Liar di Kali Sepak Tambun Utara Dibongkar Hari Ini

Rakyatbicara.id-Tambun Utara, Kantor Berita RBN – Sejumlah bangunan liar (bangli) yang berada di bantaran Kali Sepak, Desa Srijaya dan Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi mulai dibongkar hari ini, Jumat (14/3/2025).

Pembongkaran tersebut dilibatkan oleh Satpol PP Provinsi Jawa Barat, Satpol PP Kabupaten Bekasi, Polsek Tambun Selatan dan Koramil 01/Tambun. Beberapa alat berat berupa ekskavator diterjunkan sejak pukul 10.00 WIB.

Pada hari ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau lokasi pembongkaran bangli di depan SMPN 2 Tambun Utara, Kampung Gabus, Desa Srijaya. Dedi Mulyadi hadir bersama Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi, Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti, Camat Tambun Utara Najmuddin dan lainnya.

Adapun tujuan dari pembongkaran bangli ini untuk mengembalikan fungsi daerah aliran sungai dan menormalisasi sungai yang sebelumnya mengalami banjir pada beberapa waktu lalu. Pemerintah daerah terus berupaya untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Bekasi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa sejumlah penghuni bangli yang berada di bantaran kali sepak akan dibantu pembiayaan ganti rugi untuk pergantian tempat yang lebih layak. Akan tetapi, nominal ganti rugi dan jumlah bangli yang dibongkar belum dapat dipastikan.

“Ya kami lihat, disesuaikan saja nominal ganti ruginya dengan bangunan-bangunan di lokasi bantaran kali ini berapa”, katanya di lokasi pembongkaran bangli.

Upaya pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada para penghuni yang bangunannya dibongkar. Dedi juga akan membantu pembiayaan penghuni untuk membangun warung maupun rumah yang baru. Hal tersebut dilakukan agar penghuni bisa membuka kembali tempat usahanya setelah bangunan yang berada di garis sempadan sungai digusur.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan, sejumlah bangunan yang memenuhi sepanjang aliran Kali Sepak dibongkar sempat terjadi adanya penolakan dari warga setempat. Alhasil, sejumlah warga setempat sudah menerima adanya pembongkaran bangunan dan mendukung proses normalisasi Kali Sepak.

Ade Kuswara menambahkan, jumlah bangunan yang dibongkar di sepanjang bantaran Kali Sepak masih dalam proses pendataan dari pemerintah desa setempat. “Diperkirakan ada sekitar 100 bangunan yang kita tertibkan agar proses normalisasi kali sepak berjalan lancar,” ujarnya.

“Kami berharap dengan normalisasi ini, masyarakat tidak lagi mengalami banjir serta bisa hidup lebih aman dan nyaman” tandasnya.

Pantauan awak media RBN pada siang hari ini, dari sejumlah bangunan yang belum dibongkar, warga setempat mulai mengangkut barang-barang mereka dari tempat tinggal hingga warung selama puluhan tahun. (Yandri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button