PolitikUmum

Politik Negeri Kini Sedang Mengalami Metamorfosis

Drs.Gandi Parapat

Rakyatbicara.id – Jakarta, Kantor Berita RBN – Proses kegiatan politik negeri ini sedang mengalami metamorfosis yang cukup kentara terutama bagi khalayak ramai yang memperhatikannya sedemikian rupa.

Salah satu figur pemerhati proses kegiatan politik dan hukum tersebut Drs. Gandi Parapat, selaku Koordinator Wilayah Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara, pada hari Selasa, (20/06/2023) menyampaikan beberapa hal, khususnya dia mencibir sosok-sosok politikus yang terlihat kian gencar melaksanakan aksi politik.

“Kami mencermati aksi bak darah melawan anak buah Presiden untuk menang di MA,” ujarnya.

Aksi ‘cap darah’ yang menurutnya dilakukan oleh PD untuk melawan Moeldoko seperti tidak bernilai karena partai-partai lain pernah melakukan hal yang sama. “Berarti PD seperti ikut-ikutan.

Kini Ketum partai anak mantan presiden sudah bermesraan dengan Ketua DPR RI juga anak mantan presiden yang tampak kepada publik membuat cerita bersambung,” jelasnya.

Baginya, ada dua tontonan yang menarik baru-baru ini. Pertama, Walikota Solo memanggil Menteri Pertahanan sekaligus Ketum partai hebat, Capres RI.

Kedua, pertemuan Ketum partai yang mengkritisi pemerintah atas persengkongkolan di luar koalisi partai bersama dengan Ketua DPR RI anak mantan presiden dan Ketum partai Presiden Jokowi.

“Kedua tontonan ini menurut kami perlu diikuti ke mana akhir ceritanya kelak, karena diyakini sengaja dibuat oleh sang sutradara, tetapi sementara sutradaranya masih belum bisa kami lihat sehingga kami hanya menduga antara Mega Ketum PDIP atau Jokowi sendiri petugas partai,” ujarnya.

Dalam Pilpres mendatang, Jokowi dan keluarganya dianggap sudah pasti tidak mendukung Prabowo karena PDIP. “Kecuali kalau Prabowo mau wakilnya Ganjar, karena Prabowo sendiri menurut kami sangat lemah dengan adanya panggilan seorang wali kota dan masih terus menempel di kader partai.

“Bingung kita, ketika seorang sosok calon Presiden harus mangut pada pejabat walikota” imbuhnya. Harapan masyarakat ke Prabowo jadi ragu-ragu,” sambungnya.

Gandi juga menambahkan bahwa sebaiknya para politikus tidak melulu melaksanakan kegiatan politik penuh intrik, apalagi sampai berani menyatakan jargon tak berarti bagi kesejahteraan rakyat. “Daripada cap darah menurut kami lebih baik mereka donor darah ke PMI, itu lebih bermanfaat bagi masyarakat negeri yang membutuhkan” ujarnya.

Segala kegiatan partai yang bertujuan untuk mengakses kekuatan demi menguasai MA atau MK saat ini tampak seakan memunculkan kemesraan antara Puan Maharani dan Ketum AHY.

Mooldoko yang saat ini membantu Presiden Jokowi menyebabkan segala gerak dan kegiatan Presiden harus diketahui PDIP. “Jadi di saat kader PD membuang darah, di saat itu pula Ketum PD bermesraan dengan anak Ketum PDIP. Apakah hal itu untuk menidurkan AHY atau justru Moeldoko disuruh oleh petugas PDIP untuk merebut PD dari tangan AHY, inilah yang masih kami coba amati.” tandasnya. (AMS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button